Balasan Ducati Karena Dituduh Stoner Tak Pernah Dengarkan Pembalap
Balasan Ducati Karena Dituduh Stoner Tak Pernah Dengarkan Pembalap
Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menambahkan balasan terhadap tuduhan Casey Stoner yang menyebutkan bahwa timnya tidak dulu mendengarkan masukan dari pembalap. Ciabatti meyakinkan bahwa Tim Ducati selamanya menghormati tiap tiap masukan dari pembalapnya.
Bandar Taruhan
Sebagaimana diketahui, belum lama ini Tim Ducati sesungguhnya memperoleh kritikan dari Stoner. Ya, Stoner tunjukkan bahwa Tim Ducati tidak dulu terlampau mendengarkan masukan dari pembalapnya di dalam usaha pengembangan Desmosedici.
Padahal menurut Stoner, pembalap merupakan sosok yang paling jelas dan merasakan kalau ada yang tidak terjadi baik terhadap Desmosedici. Pernyataan Stoner itu juga mirip seperti yang diutarakan oleh Andrea Dovizioso.
Ya, Dovizioso juga mengaku terlampau kecewa dengan sikap Tim Ducati yang tidak dulu mendengarkan masukannya. Bahkan sebab tentang tersebut, Dovizioso pun akhirnya mengambil keputusan untuk tidak memperpanjang durasi kontraknya dengan Tim Ducati yang usai di akhir th. lalu.
Pernyataan yang diutarakan oleh Dovizioso dan Stoner pun sebabkan posisi manajemen Tim Ducati tersudutkan. Bahkan tidak sedikit penggemar yang mengkritik sistem kerja yang dianut Tim Ducati terhadap kala ini.
Ciabatti pun sesudah itu coba meluruskan tuduhan-tuduhan yang disematkan oleh Dovizioso dan Stoner kepada Tim Ducati. Ya, Ciabatti membantah bahwa Tim Ducati tidak dulu mendengarkan masukan dari para pembalapnya.
“Kami menghormati Casey. Kami membawa pertalian yang terlampau baik, dan tak diragukan lagi betapa berartinya sosok Casey bagi Ducati dan penggemarnya,” kata Ciabatti, sebagaimana dilaporkan oleh GPOne, Kamis (14/1/2021).
“Akan namun kami (Tim Ducati) membawa sejarah panjang di MotoGP, dan aku mulai terlampau yakin bahwa kami selamanya memperlakukan semua pembalap dengan rasa hormat,” sambung pria berkebangsaan Italia tersebut.
“Kami udah menambahkan semua materi yang mereka butuhkan, baik dari segi tekhnis maupun segi moral, demi raih obyek bersama. Kadang, pembalap dan pabrikan tak memandang kondisi dengan langkah yang sama, hingga akhirnya perpisahan jadi perihal yang traumatis.”
“Kami jelas betul bahwa tiap tiap perpisahan sanggup dilaksanakan lebih baik, dan sesungguhnya penting mengkritik diri sendiri, namun banyak orang dari luar yang tak punya semua Info untuk memandang evaluasi kami,” tuntasnya.